Tampilan minuman kopi dengan gambar gambar di atas permukaan memberikan nuansa segar pada mata. Tampilan visual yang menarik pada minuman coffee latte ini diciptakan oleh David Schomer pada tahun 1988 dan memopulerkan latte art kepada orang Amerika lewat gerai miliknya di Seattle. Motif hati mulai dikenal, begitupun motif rosetta yang dipelajarinya di Italia dan disosialisasikan di Amerika sekitar tahun 1992.
Sekarang perkembangan Latte Art sangat bagus, karena sekarang Latte Art bisa disajikan dalam bentuk 3Dimensi. Menjadikan pola yang dibuat di atas permukaan Coffe Latte menjadi lebih hidup, dengan berbagai bentuk yang menggemaskan dan sayang sekali kan untuk diminum. Kreasi tanpa batas menjadi tantangan seorang barista untuk menciptakan latte art yang menarik mata. Kopi yang pada awalnya bernuansa pahit dan manly, diperhalus dengan dengan kreasi indah latte art di atas permukaan kopi.
Latte art sendiri merupakan suatu seni menghias di atas secangkir espresso dengan bahan dasar minuman cappuccino dan cafe latte. Ada dua teknik menghias kopi. Pertama, disebut free pour, yaitu menuang secara langsung susu yang telah di-steam di atas espresso. Bentuknya bisa sangat bermacam-macam, seperti hati, bunga tulip, rossetta, dan inovasi lainnya dari desain-desain tersebut Teknik kedua dinamakan etching, yaitu menuang susu di atas espresso dan selanjutnya dibentuk menggunakan alat bantu untuk menggambar. Gambar yang dihasilkan juga sangat bervariatif karena menggunakan alat bantu. Gambarnya seperti beruang, babi, kucing, angsa, dan sebagainya.
Latte Art ini tidak hanya sekedar untuk seni belaka namun juga memiliki sifat khusus Latte yang halus dan lembut saat berbaur dengan kopi. Teknik pembuatan pola pun bermacam-macam, mulai dengan pola yang sama, hingga pola yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Barista yang sudah professional yang biasanya mengerjakan ini, pengalaman dan keahlian juga dibutuhkan sehingga tidak hanya menampilkan kopi yang cantik tapi juga memberikan campuran kopi dan susu yang pas.