Minum teh bukan menjadi sesuatu yang sangat istimewa di Indonesia. Minum teh biasanya dinikmati pagi atau sore hari dengan membaca koran ataupun sebagai sajian minuman kepada para tamu. Berbeda halnya yang terjadi di negara-negara tertentu seperti Inggris, Jepang, Rusia dan China dimana minum teh merupakan bagian dari sebuah tradisi dan budaya. Sebuah sejarah unik menjadikan minum teh sebagai tradisi di Inggris.
Tradisi minum teh pertama kali dilakukan oleh Ana Maria The Dutches dari Badford. Jeda waktu antara makan siang dan makan malam membuat putri Ana merasa kelaparan, sehingga putri Ana meminta para pelayannya untuk menyajikan teh dan hidangan kecil. Tradisi minum teh sang putri ini ternyata sangat populer hingga menjadi sebuah tradisi di Inggris.
Twinnings adalah merek teh yang sangat dekat dengan keluarga kerajaan Inggris. Twinings adalah orang yang pertama kali memperkenalkan teh buatannya kepada keluarga kerajaan. Hingga kini nama Twinings selalu hadir dalam setiap acara perjamuan kerajaan Inggris.
Tradisi minum teh di Inggris dikenal dengan afternoon tea. Afternoon tea diadakan pada pukul 3-5 sore, menikmati sajian teh dilengkapi dengan makanan ringan seperti sandwich, scones, krim kental, berbagai macam makanan manis seperti cake dan pastry. Scones merupakan kue tradisional Inggris yang berupa pastry diisi selai dari buah-buahan. Makanan tersebut disajikan pada nampan bertingkat dengan makanan manis diletakkan pada bagian paling atas.