Untuk kamu yang belum terbiasa bekerja dari rumah, kebijakan Work From Home (WFH) yang banyak diterapkan saat ini disebabkan karena pandemi global COVID-19 yang masih menghantui masyarakat, mungkin sedikit membuat kamu kerepotan.
Terlebih lagi bila kamu sudah berkeluarga dan memiliki anak. Kebijakan social distancing juga berlaku untuk anak-anak. Sekolah-sekolah diliburkan dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan di rumah melalui daring (dalam jaringan)..
Bahkan, tempat penitipan anak (daycare) juga banyak yang tutup. Para orangtua mau tidak mau harus menghadapi kenyataan bekerja dari rumah sekaligus dituntut untuk mengurus anak mereka agar tetap belajar di rumah.
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar bekerja dari rumah bersama anak bisa tetap efisien tanpa membuat kamu kelelahan. Yuk, kita simak cara bekerja di rumah versi Zact.
1. Membuat Daftar Kegiatan
Kamu harus membuat daftar kegiatan di malam hari untuk mengetahui apa yang harus dikerjakan besok, mulai dari bangun tidur hingga saatnya beristirahat malam. Misalnya, esok hari kamu ada jadwal meeting dengan supervisor, disambung online meeting dengan klien, serta rapat pengarahan pada tim.
Untuk mengantisipasi jadwal tersebut, siapkan materi yang perlu dipresentasikan di malam harinya beserta poin-poin yang perlu kamu sampaikan sehingga online meeting besok bisa berjalan dengan baik.
Bila kamu mempunyai anak yang masih bersekolah, pastikan juga kamu mengetahui materi pelajaran apa yang ditargetkan esok hari, jam berapa anak belajar dan kapan anak diberikan waktu untuk bermain.
Bila kamu juga masih memegang urusan domestik seperti memasak atau membersihkan rumah, berikan waktu khusus untuk melakukannya agar tidak mengganggu waktu kerja kamu.
2. Buat Tempat Kerja yang Nyaman
Pemilihan tempat kerja yang salah pada saat bekerja di rumah sangat mempengaruhi mood kerja kamu. Maka itu, agar konsentrasi kerja kamu terjaga dan produktivitas tetap tinggi, buatlah salah satu tempat khusus untuk bekerja di rumah.
Tidak perlu menyiapkan ruang kerja yang mewah dengan furniture serba baru. Kamu cukup memilih satu ruangan khusus di rumah kamu untuk bekerja. Misalnya, kamu memilih kamar tidur sebagai tempat kerja. Bukan berarti kamu akan bekerja di atas kasur.
Siapkan meja khusus di pojok kamar untuk bekerja. Bisa juga menempatkan meja di area rumah yang relatif sepi misalnya ruang di bawah tangga atau di ruang keluarga.
Selain membantu konsentrasi kerja kamu, memiliki ruang kerja khusus bisa membantu anggota keluarga ikut memahami kapan waktu kamu bekerja dan kapan kamu beristirahat sehingga tidak bisa diganggu.
3. Bekerja Seperti Jam Biasanya
Bekerja dari rumah untuk kamu yang sudah berkeluarga memang tidak mengharuskan kamu terburu-buru di pagi hari untuk mengejar jam masuk kantor.
Setelah berbenah diri, mengurus si kecil, dan bersih-bersih rumah, jangan sampai terlalu lama bermalas-malasan sebelum jam kerja. Gunakan hari-hari bekerja di rumah dengan kegiatan seperti hari kerja di kantor. Misalnya, jam 7 pagi kamu sudah rapih dan wangi memakai pakaian kantor seperti biasanya.
Jalankan saja kegiatan yang sama di mana kamu sudah siap bekerja. Bedanya, kamu tidak perlu lagi menempuh macetnya jalan menuju kantor.
Kamu bisa memanfaatkan waktu dua jam sebelum jam 9 pagi untuk kegiatan yang produktif seperti berolahraga ringan, membuat sarapan atau membaca buku.
4. BerikanAktivitasyangBermanfaatpadaAnak
Bila kamu sedang sibuk dengan pekerjaan, kamu bisa memberikan aktivitas yang bermanfaat untuk anak. Misalnya, memberikan anak dengan mainan edukatif seperti puzzle, menggambar, mewarnai, dan buku bacaan yang disertai gambar yang bisa mereka lakukan sepuasnya.
Hal itu bertujuan agar anak-anak tetap tenang di dalam rumah dan tidak mengganggu pekerjaan rumah ataupun pekerjaan kantor.
5. Memberikan Instruksi pada Anak
Bekerja dari rumah dengan kehadiran anak, mungkin membuat kamu kerepotan, apalagi anak tidak diberikan instruksi sama sekali.
Bagaimanapun anak-anak memerlukan waktu untuk terbiasa melihat orangtuanya bekerja di rumah. Yang bisa kamu lakukan adalah ajak bicara anak dan buatlah batasan kapan kamu ada untuk mereka dan kapan kamu harus terikat pada pekerjaan sehingga tidak bisa diganggu terlebih dahulu.
Susun strategi bagaimana cara menginstruksi anak agar tidak mengganggu konsentrasi kerja kamu. Misalnya, beritahu anak bila ia memerlukan kamu, ia bisa menulis di kertas kecil dan meletakkannya di meja kerja atau mengetuk pelan pintu ruangan kerja. Jelaskan bila nanti jam istirahat datang, kamu bisa ada untuk mereka.